THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Mei 15, 2010

Antara Kau, Dia, dan Aku ( part 1 )

Dan fajar yang kau datangi, ada aku disana__

Menantimu usai dengan petualangan yang kau cipta,

untuk kau arungi sendiri...tanpaku__

Namun keyakinanku tak goyah akan janjimu...,

pasti kembali matari pada subuh yang setia menyambut___

Aku mengerti bahwa langkahmu cukup panjang dan sedikit berputar__

Butuh waktu untuk menggapai jemariku yang untukmu kan slalu terbuka...

Tak akan aku cemburu pada waktu...,

iapun di sana,,,menunggumu lebih dulu daripada aku__

Dan yang demikian telah kumengerti dan kuresapkan dalam-dalam...

Bukan perpisahan sementara ini yang kutakutkan,

melainkan perjumpaanku kelak denganmu...masihkah sama...?

Sebab angin semilir perlahan mengikisku, meski tak mengikis rasaku.

meredupkan cahaya mataku, menyusutkan sedikit senyumku...,

Masihkah pada hai ini kau tambatkan rasa...?

Mudah saja aku mengikutimu,

sebab jejak langkah menyisakan wangi...aroma nafasmu___

Namun bukan itu yang kau mau...

melainkan satu;

Kau tahu ada yang tengah menunggu bila kelak kau kembali seusai pengelanaanmu__

Jogja, 16 Mei 2010

September 22, 2009

Hmm__ lama tak kujumpai sunyi

Sajak Rindu kepada Narwa ;sahabat yang berpulang ditengah perjuangan Narwa, seorang gadis mencuri mentari di berandamu sepekan lalu Pada fajar ketujuh cahayanya tandas mengabu Tahukah kau Narwa? mentari yang kini terangi bayangmu adalah lukisan cat minyak yang digambarnya subuh tadi kini nampak kelabu sebab tari dan dendangmu menjadi debu Tak apa Narwa__ bukankah hadirnya adalah pertanda ketika hitam sirna sebelum putih menjelma Biarlah narwa, kau bawa mentari kami dalam bilik pengap yang kau tinggali lalu akan kupanggil kau turun dengan mantera dan gendhing Sulanjana (akupun berdendang Sulasih Sulanjana Menyan putih pangundang Dewa Ana Dewa lakune kaya sukma Widadari tumuruna) Gemulai gerai rambutmu Narwa semakin mendengung gaung di pucuk kamboja Bersama aroma mawar yang kau tebar rasuki jemari gadis itu Sekarang Narwa, ia sedang menyungging tarianmu dibawah mentari yang terangi bayangmu Lukisan cat minyak yang digambarnya subuh tadi Bersamaku___ Temanggung, Agustus 2009

Juli 16, 2009

Sekecap Rindu Bulan Juli

Ah, rindu__ kini mengguyur setiap langkahku dengan ribuan harap. namun kembali menyublimkan rasa yang kurasa tak bakal jelma. ah, entahlah. aku hanya merasa terlalu sunyi untuk berbunyi.